Jumat, 04 Mei 2012

ANALISA KREDIT







ANALISA KREDIT


Goals dari analisis premohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan dengan bank.hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian kredit nasabah, terlebih dahulu harus terpenuhinya Prinsip 6 C’s Analysis, yaitu sebagai berikut:

1. Character
Character adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh melalui upaya antara lain:

a. Meneliti riwayat hidup calon nasabah;

b. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya;

c. Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur);

d. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada;

e. Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;

f. Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya.

g. Apakah Calon Nasabah berpoligami.

2. Capital

Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap gagalnya usaha.dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self-financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang dimintakan kepada bank.

3. Capacity

Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.

Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut ini:

a. Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.

b. Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurus

c. Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank.

d. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.

e. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-peralatan , administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan merebut pasar.

4. Collateral

Collateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan avalis.

5. Condition of Economy

Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai hal-hal antara lain:

a. Keadaan konjungtur

b. Peraturan-peraturan pemerintah

c. Situasi, politik dan perekonomian dunia

d. Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran

6. Constraint

Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksankan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.

Dari keenam prinsip diatas, yang paling perlu mendapatkan perhatian account officer adalah character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti. Dengan perkataan lain, permohonannya harus ditolak.


Disamping formula ”5C” tersebut diatas, didalam pemberian kredit Bank akan memperhatikan aspek-askpek pertimbangan kredit untuk menilai kelayakan suatu usaha yang akan dibiayai oleh kredit Bank. Secara umum aspek-aspek pertimbangan tersebut meliputi :


1. Aspek Umum;


2. Aspek Ekonomi/Komersiil


3. Aspek Teknik


4. Aspek Yuridis


5. Aspek Kemanfaatan dan Kesempatan kerja


6. Aspek Keuangan


Dalam hubungannya dengan penilaian aspek finansiil suatu permohonan kredit, hal-hal yang perlu dinilai adalah sebagai berikut :


a. Neraca dan Laporan Rugi Laba


b. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


c. Rencana Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Cash Budget)


d. Proyeksi Laporan Keuangan


e. Penilaian Proyek Investasi


f. Perhitungan Kebutuhan Kredit


g. Rencana Anggaran Kredit (Repayment Schedule)






2. Penilaian Laporan Keuangan


Cara yang umum diterima untuk meneliti keadaan keuangan seorang nasabah, ialah dengan jalan memperoleh Neraca, Laporan Rugi Laba dan keterangan lainnya. Sebaiknya diusahakan agar diperoleh laporan keuangan yang sudah diaudit, karena auditor dapat memberikan pandangan yang bebas tentang keadaan keuangan nasabah sebagai hasil dari pemeriksaannya terhadap pembukuan nasabah.


Sebelum melangkah dalam penilaian Neraca dan Laporan Rugi Laba, maka perlu diperhatikan apakah data yang disajikan sudah sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan terjamin kebenarannya. Sedapat mungkin diperoleh laporan keuangan untuk beberapa periode atau minimal laporan keuangan 2 periode yang terakhir.


Terhadap laporan keuangan ini antara lain dapat diterapkan teknik analisa sebagai berikut :


1. Analisa per pos/komponen, adalah meneliti/menganalisa masing-masing pos yang ada dalam neraca maupun laporan rugi laba. Misalnya : Analisa terhadap pos Piutang Dagang


2. Analisa Prosentase per komponen. Dalam teknik ini laporan keuangan disajikan dalam prosentase-prosentase; yaitu prosentase dari masing-masing pos neraca terhadap total aktiva, sedangkan untuk pos-pos laporan rugi laba prosentase dihitung bea terhadap jumlah penjualan bersih.


3. Analisa Perbandingan/Analisa Naik Turun. Dalam analisa ini kita mengadakan perbandingan pos-pos dalam neraca dan laporan rugi laba dari suatu periode dengan periode yang lainnya (periode yang berurutan).


4. Analisa Ratio. Ratio menggambarkan perimbangan antara suatu pos dengan pos yang lain, baik yang tercantum dalam neraca maupun laporan rugi laba untuk mengetahui posisi keuangan nasabah/calon peminjam kredit.


Di bawah ini beberapa ratio yang penting dalam hubungannya dengan kepentingan analisa kredit :


(1) Ratio Likuiditas, yaitu ratio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai operasi dan kewajiban finansiil pada sat ditagih


a. Current ratio = Aktiva Lancar + Hutang Lancar


b. Cash ratio = (Kas + Bank) + Hutang Lancar


c. Quick ratio = Aktiva Lancar - Persediaan


d. Inventory to working capital = Persediaan + (Aktiva Lancar - Hutang Lancar) atau Persediaan + Modal Kerja


(2) Ratio Leverage


a. Debt to equity ratio = Total Hutang + Modal Sendiri


b. Current liabilities to net worth = Hutang Lancar + Modal Sendiri


c. Tangible assets debt coverage = Aktiva Tetap Berwujud + Hutang Jangka Panjang


d. Long term debt to equity ratio = Hutang Jangka Panjang + Modal Sendiri


e. Debt service = (EBIT - Pajak + Bunga ) + (Angsuran Kredit + Bunga)


(3) Ratio Aktivitas


a. Perputaran persediaan (Inventory turn over), yaitu ratio antara penjualan dengan rata-rata persediaan yang dinilai berdasar harga jual atau kalau memungkinkan ratio ini dihitung dengan memperbandingkan antara Harga Pokok Penjualan dengan rata-rata persediaan.


b. Average collection periode = Piutang + Penjualan Neto perhari secara kredit


c. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed assets turn over) = Penjualan Neto + Aktiva Tetap


d. Perputaran Modal Kerja (Working capital turn over) = Penjualan Neto + Modal Kerja


(4) Ratio Rentabilitas


a. Profit margin; dalam hubungannya antara profit margin dengan penjualan


b. Return on investment; ratio antara laba operasionil dengan total aktiva (%)


c. Return on equity; ratio antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri


d. Laba per lembar saham; ratio antara laba dengan lembar saham yang beredar.


Dengan mengadakan analisa ratio akan diketahui perkembangan atau kecenderungan posisi keuangan perusahaan. Tetapi hasil analisa ratio tersebut bukan merupakan suatu alat yang dapat memberikan jawaban yang pasti untuk keputusan akhir pemberian kredit. Analisa ratio hanya dianggap sebagai langkah permulaan dari proses pengambilan keputusan untuk memberikan kredit.






3. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


Maksud utama analisa ini adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai/dipenuhi. Dari mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan. Dengan mengadakan analisa terhadap laporan tersebut dapat diketahui bagaimana perusahaan itu mengelola/menggunakan dana yang dimiliki. Pengertian dana disini adalah sama dengan modal kerja yaitu selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar.






4. Rencana Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Budget Kas)


Budget kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluran uang tunai yang bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas (cash flow) perusahaan tersebut. Dari budget kas akan dapat ditentukan :


· kapan dan berapa besarnya deposisi kredit akan dilaksanakan, serta jangka waktu kreditnya


· kapan dan berapa besarnya angsuran kredit dapat dilakukan


· kemungkinan adanya surplus/defisit karena rencana operasi perusahaan


Kalau diperbandingkan dengan analisa laporan sumber dan penggunaan kas, maka perbedaannya terleyak pada tujuannya. Laporan sumber dan penggunaan kas menunjukkan darimana uang kas diterima dan digunakan untuk apa saja uang kas yang telah/akan diterima dalam periode tersebut, sedangkan budget kas tujuannya lebih jauh dari itu yaitu ingin mengetahui saat-saat penerimaan dan pengeluaran uang (serta jumlahnya masing-masing) serta saat-saat adanya surplus atau defisit kas.


Penyusunan budget kas, menurut Drs. Bambang Riyanto, dapat dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut :


1. menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasionil perusahaan


2. menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari Bank atau sumber-sumber dan lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan.


3. menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansiil dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasionil dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.






5. Proyeksi Laporan Keuangan


Pemohon kredit biasanya dalam mengajukan permohonan, disamping harus dilampiri laporan keuangan dua tahun terakhir, juga harus membuat proyeksi neraca dan laporan rugi laba minimal untuk satu tahun berikutnya. Dari proyeksi neraca dan laporan rugi laba ini dapat dianalisa dengan teknik yang sama dengan laporan keuangan sebelumnya. Tetapi disamping itu perlu pula diterapkan metode atau teknik analisa yang lain yaitu Analisa Break Even. Dengan analisa ini akan dapat diketahui penjualan minimal yang harus dicapai oleh nasabah agar tidak mengalami kerugian. Apabila hal ini sudah diketahui, maka kita dapat menilai apakah sekiranya perusahaan pemohon kredit akan mampu mencapai tingkat volume penjualan tersebut.






6. Penilaian Proyek Investasi


Setelah diperoleh gambaran mengenai posisi keuangan baik untuk masa lalu maupun waktu yang akan datang, maka langkah selanjutnya adalah mngadakan penelitian terhadap rencana proyek investasinya itu sendiri, yaitu menilai perlu tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan. Metode yang dapat digunakan untuk memilih berbagai macam usul investasi antara lain :


Pay-back Period


Average Return in Investment


Present Value


Discounted Cash Flow


7. Perhitungan Kebutuhan Kredit


Cara perhitungan kebutuhan kredit tergantung pada jenis kredit yang akan diberikan. Apabila kredit tersebut berupa kredit jangka pendek (kredit modal kerja), maka kebutuhan kredit dapat diketahui dari budget kas, atau dengan menggunakan metode perputaran modal kerja (gross working capital turnover)










8. Daftar Angsuran Kredit


Rencana pembayaran kembali/pelunasan kredit disusun sesuai dengan cash budget/cash flow projection, jenis serta sifat kredit yang diminta serta projection income statement.


INTERNET



INTERNET

Secara harfiah Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakaninternetworking.

Sejarah Internet
Pada awalnya, internet hanya menghubungkan 4 universitas di Amerika Serikat. Internet pada saat itu disebut ARPANET.


Internet Pada Saat Ini
Internet dijaga oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet engineering task force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagaiRFC(Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti,IP, TCP, UDP, DNS, PPP,SLIP , ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL
Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik Usenet Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWWWorld Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC  ,  MUD, dan  MUSH Di antara semua ini email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milisMailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program  pengirim pesan instan seperti  camfrog,Pidgiun, Trilian, Kopete , Yahoo!  Messenger  dan Windows Live Messenger.
Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti  IRC,  ICQ,  AIM, CDDB, dan Gnuttela.

Tata Tertib Internet
Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah  netiket.
Untuk di Indonesia selain tata tertib sosial di Internet juga diberlakukan peraturan (UU ITE).

Akses Internet
Negara dengan akses Internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar - Broadband), dan  Swedia. Terdapat dua bentuk akses Internet yang umum, yaitu dial - up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC sudah cukup tinggi dengan didukungnya Internet murah dan netbook murah, hanya saja di Indonesia operator kurang adil dalam menentukan harga dan bahkan ada salah satu operator yang sengaja membuat "jebakan" agar pengguna Internet tersebut membayar lebih mahal. Lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet Access seperti  warnet, cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses Internet adalah di kampus dan di kantor.
Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga dapat mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pengaturan GPRS pada ponsel tergantung dari operator yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobyte) yang diunduh.

Pengguna Internet ditempat umum
Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan Internet termasuk perpustakaan, dan Internet cafĂ©/warnet (juga disebut Cyber Cafe). Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses Internet, seperti Internet Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web.
Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi fi seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu membawa l laptop (notebook), atau PDA , yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses Internet.

Tokoh – Tokoh  Internet
§   Tim Bernes - Lee pencipta WWW (World Wide Web)
§   Roy TomLinson pencipta @ (at) pada alamat surat e-mail