Jumat, 04 Mei 2012

ANALISA KREDIT







ANALISA KREDIT


Goals dari analisis premohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan dengan bank.hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian kredit nasabah, terlebih dahulu harus terpenuhinya Prinsip 6 C’s Analysis, yaitu sebagai berikut:

1. Character
Character adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh melalui upaya antara lain:

a. Meneliti riwayat hidup calon nasabah;

b. Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya;

c. Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur);

d. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada;

e. Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;

f. Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya.

g. Apakah Calon Nasabah berpoligami.

2. Capital

Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap gagalnya usaha.dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self-financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang dimintakan kepada bank.

3. Capacity

Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.

Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut ini:

a. Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.

b. Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurus

c. Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank.

d. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.

e. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-peralatan , administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan merebut pasar.

4. Collateral

Collateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan avalis.

5. Condition of Economy

Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai hal-hal antara lain:

a. Keadaan konjungtur

b. Peraturan-peraturan pemerintah

c. Situasi, politik dan perekonomian dunia

d. Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran

6. Constraint

Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksankan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.

Dari keenam prinsip diatas, yang paling perlu mendapatkan perhatian account officer adalah character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti. Dengan perkataan lain, permohonannya harus ditolak.


Disamping formula ”5C” tersebut diatas, didalam pemberian kredit Bank akan memperhatikan aspek-askpek pertimbangan kredit untuk menilai kelayakan suatu usaha yang akan dibiayai oleh kredit Bank. Secara umum aspek-aspek pertimbangan tersebut meliputi :


1. Aspek Umum;


2. Aspek Ekonomi/Komersiil


3. Aspek Teknik


4. Aspek Yuridis


5. Aspek Kemanfaatan dan Kesempatan kerja


6. Aspek Keuangan


Dalam hubungannya dengan penilaian aspek finansiil suatu permohonan kredit, hal-hal yang perlu dinilai adalah sebagai berikut :


a. Neraca dan Laporan Rugi Laba


b. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


c. Rencana Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Cash Budget)


d. Proyeksi Laporan Keuangan


e. Penilaian Proyek Investasi


f. Perhitungan Kebutuhan Kredit


g. Rencana Anggaran Kredit (Repayment Schedule)






2. Penilaian Laporan Keuangan


Cara yang umum diterima untuk meneliti keadaan keuangan seorang nasabah, ialah dengan jalan memperoleh Neraca, Laporan Rugi Laba dan keterangan lainnya. Sebaiknya diusahakan agar diperoleh laporan keuangan yang sudah diaudit, karena auditor dapat memberikan pandangan yang bebas tentang keadaan keuangan nasabah sebagai hasil dari pemeriksaannya terhadap pembukuan nasabah.


Sebelum melangkah dalam penilaian Neraca dan Laporan Rugi Laba, maka perlu diperhatikan apakah data yang disajikan sudah sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan terjamin kebenarannya. Sedapat mungkin diperoleh laporan keuangan untuk beberapa periode atau minimal laporan keuangan 2 periode yang terakhir.


Terhadap laporan keuangan ini antara lain dapat diterapkan teknik analisa sebagai berikut :


1. Analisa per pos/komponen, adalah meneliti/menganalisa masing-masing pos yang ada dalam neraca maupun laporan rugi laba. Misalnya : Analisa terhadap pos Piutang Dagang


2. Analisa Prosentase per komponen. Dalam teknik ini laporan keuangan disajikan dalam prosentase-prosentase; yaitu prosentase dari masing-masing pos neraca terhadap total aktiva, sedangkan untuk pos-pos laporan rugi laba prosentase dihitung bea terhadap jumlah penjualan bersih.


3. Analisa Perbandingan/Analisa Naik Turun. Dalam analisa ini kita mengadakan perbandingan pos-pos dalam neraca dan laporan rugi laba dari suatu periode dengan periode yang lainnya (periode yang berurutan).


4. Analisa Ratio. Ratio menggambarkan perimbangan antara suatu pos dengan pos yang lain, baik yang tercantum dalam neraca maupun laporan rugi laba untuk mengetahui posisi keuangan nasabah/calon peminjam kredit.


Di bawah ini beberapa ratio yang penting dalam hubungannya dengan kepentingan analisa kredit :


(1) Ratio Likuiditas, yaitu ratio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai operasi dan kewajiban finansiil pada sat ditagih


a. Current ratio = Aktiva Lancar + Hutang Lancar


b. Cash ratio = (Kas + Bank) + Hutang Lancar


c. Quick ratio = Aktiva Lancar - Persediaan


d. Inventory to working capital = Persediaan + (Aktiva Lancar - Hutang Lancar) atau Persediaan + Modal Kerja


(2) Ratio Leverage


a. Debt to equity ratio = Total Hutang + Modal Sendiri


b. Current liabilities to net worth = Hutang Lancar + Modal Sendiri


c. Tangible assets debt coverage = Aktiva Tetap Berwujud + Hutang Jangka Panjang


d. Long term debt to equity ratio = Hutang Jangka Panjang + Modal Sendiri


e. Debt service = (EBIT - Pajak + Bunga ) + (Angsuran Kredit + Bunga)


(3) Ratio Aktivitas


a. Perputaran persediaan (Inventory turn over), yaitu ratio antara penjualan dengan rata-rata persediaan yang dinilai berdasar harga jual atau kalau memungkinkan ratio ini dihitung dengan memperbandingkan antara Harga Pokok Penjualan dengan rata-rata persediaan.


b. Average collection periode = Piutang + Penjualan Neto perhari secara kredit


c. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed assets turn over) = Penjualan Neto + Aktiva Tetap


d. Perputaran Modal Kerja (Working capital turn over) = Penjualan Neto + Modal Kerja


(4) Ratio Rentabilitas


a. Profit margin; dalam hubungannya antara profit margin dengan penjualan


b. Return on investment; ratio antara laba operasionil dengan total aktiva (%)


c. Return on equity; ratio antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri


d. Laba per lembar saham; ratio antara laba dengan lembar saham yang beredar.


Dengan mengadakan analisa ratio akan diketahui perkembangan atau kecenderungan posisi keuangan perusahaan. Tetapi hasil analisa ratio tersebut bukan merupakan suatu alat yang dapat memberikan jawaban yang pasti untuk keputusan akhir pemberian kredit. Analisa ratio hanya dianggap sebagai langkah permulaan dari proses pengambilan keputusan untuk memberikan kredit.






3. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


Maksud utama analisa ini adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai/dipenuhi. Dari mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan. Dengan mengadakan analisa terhadap laporan tersebut dapat diketahui bagaimana perusahaan itu mengelola/menggunakan dana yang dimiliki. Pengertian dana disini adalah sama dengan modal kerja yaitu selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar.






4. Rencana Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Budget Kas)


Budget kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluran uang tunai yang bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas (cash flow) perusahaan tersebut. Dari budget kas akan dapat ditentukan :


· kapan dan berapa besarnya deposisi kredit akan dilaksanakan, serta jangka waktu kreditnya


· kapan dan berapa besarnya angsuran kredit dapat dilakukan


· kemungkinan adanya surplus/defisit karena rencana operasi perusahaan


Kalau diperbandingkan dengan analisa laporan sumber dan penggunaan kas, maka perbedaannya terleyak pada tujuannya. Laporan sumber dan penggunaan kas menunjukkan darimana uang kas diterima dan digunakan untuk apa saja uang kas yang telah/akan diterima dalam periode tersebut, sedangkan budget kas tujuannya lebih jauh dari itu yaitu ingin mengetahui saat-saat penerimaan dan pengeluaran uang (serta jumlahnya masing-masing) serta saat-saat adanya surplus atau defisit kas.


Penyusunan budget kas, menurut Drs. Bambang Riyanto, dapat dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut :


1. menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasionil perusahaan


2. menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari Bank atau sumber-sumber dan lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan.


3. menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansiil dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasionil dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.






5. Proyeksi Laporan Keuangan


Pemohon kredit biasanya dalam mengajukan permohonan, disamping harus dilampiri laporan keuangan dua tahun terakhir, juga harus membuat proyeksi neraca dan laporan rugi laba minimal untuk satu tahun berikutnya. Dari proyeksi neraca dan laporan rugi laba ini dapat dianalisa dengan teknik yang sama dengan laporan keuangan sebelumnya. Tetapi disamping itu perlu pula diterapkan metode atau teknik analisa yang lain yaitu Analisa Break Even. Dengan analisa ini akan dapat diketahui penjualan minimal yang harus dicapai oleh nasabah agar tidak mengalami kerugian. Apabila hal ini sudah diketahui, maka kita dapat menilai apakah sekiranya perusahaan pemohon kredit akan mampu mencapai tingkat volume penjualan tersebut.






6. Penilaian Proyek Investasi


Setelah diperoleh gambaran mengenai posisi keuangan baik untuk masa lalu maupun waktu yang akan datang, maka langkah selanjutnya adalah mngadakan penelitian terhadap rencana proyek investasinya itu sendiri, yaitu menilai perlu tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan. Metode yang dapat digunakan untuk memilih berbagai macam usul investasi antara lain :


Pay-back Period


Average Return in Investment


Present Value


Discounted Cash Flow


7. Perhitungan Kebutuhan Kredit


Cara perhitungan kebutuhan kredit tergantung pada jenis kredit yang akan diberikan. Apabila kredit tersebut berupa kredit jangka pendek (kredit modal kerja), maka kebutuhan kredit dapat diketahui dari budget kas, atau dengan menggunakan metode perputaran modal kerja (gross working capital turnover)










8. Daftar Angsuran Kredit


Rencana pembayaran kembali/pelunasan kredit disusun sesuai dengan cash budget/cash flow projection, jenis serta sifat kredit yang diminta serta projection income statement.


INTERNET



INTERNET

Secara harfiah Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakaninternetworking.

Sejarah Internet
Pada awalnya, internet hanya menghubungkan 4 universitas di Amerika Serikat. Internet pada saat itu disebut ARPANET.


Internet Pada Saat Ini
Internet dijaga oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet engineering task force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagaiRFC(Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti,IP, TCP, UDP, DNS, PPP,SLIP , ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL
Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik Usenet Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWWWorld Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC  ,  MUD, dan  MUSH Di antara semua ini email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milisMailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program  pengirim pesan instan seperti  camfrog,Pidgiun, Trilian, Kopete , Yahoo!  Messenger  dan Windows Live Messenger.
Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti  IRC,  ICQ,  AIM, CDDB, dan Gnuttela.

Tata Tertib Internet
Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah  netiket.
Untuk di Indonesia selain tata tertib sosial di Internet juga diberlakukan peraturan (UU ITE).

Akses Internet
Negara dengan akses Internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar - Broadband), dan  Swedia. Terdapat dua bentuk akses Internet yang umum, yaitu dial - up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC sudah cukup tinggi dengan didukungnya Internet murah dan netbook murah, hanya saja di Indonesia operator kurang adil dalam menentukan harga dan bahkan ada salah satu operator yang sengaja membuat "jebakan" agar pengguna Internet tersebut membayar lebih mahal. Lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet Access seperti  warnet, cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses Internet adalah di kampus dan di kantor.
Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga dapat mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pengaturan GPRS pada ponsel tergantung dari operator yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobyte) yang diunduh.

Pengguna Internet ditempat umum
Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan Internet termasuk perpustakaan, dan Internet cafĂ©/warnet (juga disebut Cyber Cafe). Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses Internet, seperti Internet Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web.
Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi fi seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu membawa l laptop (notebook), atau PDA , yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses Internet.

Tokoh – Tokoh  Internet
§   Tim Bernes - Lee pencipta WWW (World Wide Web)
§   Roy TomLinson pencipta @ (at) pada alamat surat e-mail




Minggu, 29 April 2012

Modal Kerja dan Analisis Perubahan Pendapatan



1. Modal Kerja
Definisi Modal Kerja . Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland
  • Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengandemikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat- surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
Pentingn ya Moda Kerja yang cukup.
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup adalah sebagai berikut:
  1. Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot.
  2. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
  3. Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan.
  4. Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan suplai yang dibutuhkan.
  5. Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja adalah sebagai berikut.
  1. Sifat umum atau tipe perusahaan (Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan jasa (public utility) relatif rendah karena investasi dalam persediaan dan piutang pencairannya menjadikan relatif cepat)
  2. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang dan ongkos produksi per unit atau harga beli per unit barang. Jumlah modal kerja bukan langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan baku atau barang jadi dibeli sampai barang-barang dijual kepada langganan. Makin panjang waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang makin besar kebutuhan akan modal kerja.
  3. Syarat pembelian dan penjualan (Syarat kredit pembelian barang dagangan atau bahan baku akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja. Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan memperkecil
    kebutuhan uang kas yang harus ditanamkan dalam persediaan, sebaliknya bila pembayaran harus dilakukan segera setelah barang diterima maka kebutuhan uang kas untuk membelanjai volume perdagangan menjadi lebih besar).
  4. Tingkat perputaran persediaan (Semakin sering persediaan diganti (dibeli dan dijual kembali) maka kebutuhan modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan (barang) akan semakin rendah.)
  5. Tingkat perputaran piutang ( Kebutuhan modal kerja juga tergantung pada periode waktu yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi uang kas.)
Sumber Modal Kerja
Modal kerja menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni sebagai berikut :
a. Bagian modal kerja yang realatif permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk dapat melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan dalam:
  1. Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitasi usahanya.
  2. Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
b. Bagian modal kerja yang bersifat variabel, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah tergantung pada perubahan keadaan. Modal kerja variabel ini dapat dibedakan dalam:
  1. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan dan fluktuasi musim.
  2. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
  3. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlahya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat atau mendadak yang tidak dapat diketahui atau diramalkan terlebih dahulu.
Penyusunan Laporan Sumber-sumber dan Penggunaan Modal Kerja.
Langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut:
  1. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja disusun berdasarkan data neraca yang diperbandingkan dan informasi yang berkenaan dengan perubahan semua rekening tidak lancar dan pos-pos modal sendiri.
  2. Berdasarkan data neraca yang dperbandingkan dapat diketahui perubahan neto untuk masing-masing rekening neraca yaitu adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan modal kerja.Kenakan dalam saldo rekening aktiva, penurunan dalam saldo rekening utang dan penurunan modal dalam saldo rekening modal ditunjukkan dalam kolom debet, sedang penurunan dalam saldo rekening aktiva, kenaikan dalam saldo rekening utang dan kenaikan saldo rekening modal dicantumkan dalam kolom kredit.
  3. Perubahan saldo rekening-rekening tersebut kemudian ditarik kedalam dua kolom terakhir. Jumlah debet dari aktva tidak lancar, utang tidak lancar (utang jangka panjang) atau rekening modal pada kolom perubahan neto kemudian ditarik ke dalam kolom rekening, atau rekening modal (pada kolom perubahan neto) kemudian ditarik ke dalam kolom sumber dana.
  4. Jumlah debet dalam aktiva lancar dan utang jangka pendek ditarik ke dalam kolom kenaikan modal kerja, sedangkan jumlah kredit kolom aktiva lancar dan utang jangka pendek ditark ke dalam kolom penurunan modal kerja. Apabila dana (modal kerja) yang diperoleh dari perubahan dalam pos-pos tidak lancar dan modal melebihi dana (modal kerja) yang digunakan untuk pos-pos tidak lancar dan modal maka modal kerja berarti bertambah (meningkat) besar selsihnya. Sebaliknya apabila dana yang digunakan atau dipakai melebihi dana yang diperoleh berarti modal kerja menurun sebesar perbedaannya. Saldo pada dua pasang kolom terakhir meringkas pengaruh bersih dari aktivitas perusahaan terhadap besarnya modal kerja.
2. Analisis Perubahan Pendapatan
Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran.
Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dan juga pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang dijual ke publik melalui saham untuk menarik investor.
Sumber pendapatan :
  1. Transaksi modal atau pendanaan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang obligasi dan pemegang saham.
  2. Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap, surat berharga atau penjualan anak/cabang perusahaan.
  3. hadiah , sumbangan atau penemuan
  4. revaluasi aktiva
  5. penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk
Proses terbentuk dan terealisasinya pendapatan :
  1. EARNING PROCESS (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan .Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).
  2. REALIZATION PROCESS (proses realisasi pendapatan) .Pendapatan dianggap terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak penjualan.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.
Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.
Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.
Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.
Karakteristik Pendapatan :
P&L menyatakan bahwa pendapatan dapat ditinjau dari 2 aspek : FISIK & MONETER
  1. Aspek fisik : pendapatan adalah hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba
  2. Aspek moneter : pendapatan adalah aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.
SOAL :
1. c. Menaikkan modal kerja sebesar Rp. 1.250.000
2. Modal Kerja (disingkat WC) adalah metrik keuangan yang merupakan likuiditas operasi yang tersedia untuk sebuah organisasi, bisnis, atau badan lainnya, termasuk badan pemerintah. Bersama dengan aktiva tetap seperti pabrik dan peralatan, modal kerja dianggap sebagai bagian dari modal usaha. modal kerja bersih dihitung sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Ini adalah turunan dari modal kerja, yang biasa digunakan dalam teknik penilaian seperti DCFs (arus kas Discounted). Jika aktiva lancar kurang dari kewajiban lancar, entitas memiliki kekurangan modal kerja, juga disebut defisit modal kerja.
3.
Jawab : Tidak mempengaruhi modal kerja
4. Jawab : c. Untuk setiap Rp. 1 hutang lancar memerlukan aktiva lancar 2.5
Total Assets To Debt Ratio = 250.000/100.000×100%
= 250% (dalam persen)
= 2.5
5. Jawab : d. Seluruh aktiva yang dimiliki peubahModal kerja adalah jumlah aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto (gross working Capital). Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dan unsur-unsur aktiva lancar.
6.
Jawab : d. Tidak ada jawaban yang benar
Apabila salah dalam menentukan taksiran umur ekonomis akan berpengaruh terhadap penentuan depresiasi per tahun.
7. Jawab : d. Jawaban salah semua
8. Jawab : b. Bahan mentah z $ 1.000.000
9. Jawab :
a. Dana terikat dalam persekot 3 hari
b.Proses produksi 5 hari
c.Barang jadi 3 hari
d.Piutang dagang 4 hari
e.Periode perputaran 15 hari
Bahan mentah 15 x 20 x 125 = 30.000
Upah 10 x 20 x 75 = 15.000
Biaya adm. 10 x 20 x37.500/(25 x 20) = 15.000
Persediaan kas minimal (asumsi) = 25.000
jumlah modal kerja Rp 85.000

Selasa, 24 April 2012

BEP


BREAK EVENT POINT (BEP)

Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah : 1. alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3 Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan 4 Menganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis,
kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah:
Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak,
sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini
Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan.
Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum.


Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam bentuk unit atau price tergantung untuk kebutuhan
PERHITUNGAN BEP
Atas dasar unit
Atas dasar sales dalam rupiah
bep-rupiah-11

Keterangan:
FC : Biaya Tetap
P : Harga jual per unit
VC : Biaya Variabel per unit

Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume
produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi.
Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi




Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya. Dalam menyusun perhitungan BEP , kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari rumus BEP yaitu : 1. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali 2. Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastic, biaya nota penjualan 3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli Adapun rumus untuk menghitung Break Even Point ada 2 yaitu : 1. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point . Total Fixed Cost : Harga jual per unit dikurangi variable cost Contoh : Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.100,000,- Variable cost Rp.5,000 / unit Harga jual Rp. 10,000 / unit Maka BEP per unitnya adalah Rp.100,000 / 10.000-5000 = 20 units Artinya perusahaan perlu menjual 20 unit lampu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 21, mndapat keuntungan

Selasa, 03 April 2012

Membuat Flowchart Perusahaan Manufaktur dan Waserba

Membuat Flowchart Perusahaan Manufaktur


Flowchart ialah bagan alir, aliran dari prosedur kerja. Diagram yang menunjukkan alur data melalui program atau sistem penanganan informasi dan operasi-operasi yang digunakan pada data pada titik-titik yang penting disepanjang jalur.



Siklus produksi berkaitan dengan proses pengubahan bahan baku menjadi produk jadi. Aktivitas produksi bermula dengan permintaan bahan baku dan bahan-bahan lainnya untuk diproses dalam pabrik dan diakhiri dengan penyerahan produk ke gudang. Dalam siklus ini terjadi interaksi antara jasa-jasa tenaga kerja, peralatan produksi, bahan baku dan pembantu yang akan diolah menjadi produk baru yang mempunyai nilai guna lebih tinggi.

siklus perusahan manufaktur :  

Persediaan Barang      +   Harga Pokok    -     Persediaan Barang      =    Harga Pokok
         Jadi (Awal)                       Produksi                     Jadi (Akhir)                      Penjualan










Membuat Flowchart Perusahaan Waserba


Dalam kegiatannya sehari-hari, Waserba makmur merupakan usaha menengah yang cukup memberikan banyak keuntungan. Waserba Makmur menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang cukup lengkap. Karena barang yang dijual cukup banyak dan juga pelanggan yang beragam, maka diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengatur keluar masuknya uang dalam perusahaan Waserba tersebut agar tidak terjadi ke-simpang siuran dalam proses menjual ke pelanggan ataupun membeli barang dari agen.

Alur Flowchart nya ialah






Untuk itu perlu adanya suatu sistem untuk dapat menyediakan informasi yang akurat tentang proses pembelian dan jual-beli barang di Waserba, agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan yang dalam pengelolaan data pembelian yang masuk dan pengeluaran, perusahaan masih melakukan system manual.





Sumber :
https://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&q=siklus%20kas&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&biw=1024&bih=575&ie=UTF-8&sa=N&tab=iw&ei=8P96T_3BGoTxrQeIx5WFAg#hl=id&sclient=psy-ab&q=flowchart+perusahaan+dagang&oq=flowchart+perusahaan+&aq=3&aqi=g4&aql=&gs_l=serp.1.3.0l4.48393l49772l2l52085l8l7l0l0l0l4l478l1615l1j2j3j0j1l7l0.frgbld.&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=bfd74e3675d7a8d0&biw=1024&bih=575





Sumber :

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq6zHSv6l1iA9lZspCNCaMBN5NVc-tQ0oNie2BRdCE6cY90sZktlzsbaAnQI_K3hnwNSrvLX-F4yuYViGgLNfwlJEtDoYBtFKN5C9nP7rcX5R7oGgc0nGMXf1dnXu9PPOwpsJ02zOgzhg/s1600/sisoperasi_perushmanufaktur.JPG&imgrefurl=http://wrokfgp.blogspot.com/&usg=__CIBSgZohSNFYF-rcHL4vGUaau8Y=&h=594&w=879&sz=59&hl=id&start=4&zoom=1&tbnid=_S8A9YX8N5FOtM:&tbnh=99&tbnw=146&ei=FnleT8zaF-uNiAeQp6DFDQ&um=1&itbs=1



CONTOH KASUS BUDGET KAS PENJUALAN


 
Contoh Kasus : Anggaran Penjualan


Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri mainan, akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah secara kuartalan sebanyak 70.000 unit selama tahun 2000.

Berikut disajikan informasi berkenaan dengan rencana penjualan di atas, yakni sebagai berikut  :

Rencana Penjualan selama 4 kwartal adalah sebagai berikut :
Kwartal I          :  10.000 unit
Kwartal II                 :  30.000 unit
Kwartal III                :  20.000 unit
Kwartal IV        :  10.000 unit

Harga jual/unit         :  Rp. 1000

Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya (1999) adalah Rp. 2.100.000

Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 60% ditagih dalam kwartal penjualan, sedangkan sisanya 40% ditagih pada kwartal berikutnya.

Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak Rp. 4.200.000 yang tidak tertagih dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada akhir periode tahun 2000 .






PT MAJU MUNDUR




Anggaran Penjualan



31 Desember 2000










                                
Kwartal


Keterangan
I
II
III
IV
Tahun
Expektasi Penjualan
10000
30000
20000
10000
70000
Harga Jual per Unit
1000
1000
1000
1000
1000
Jumlah Penjualan
10000000
30000000
20000000
10000000
70000000







Skedul Ekspektasi Penagihan Kas

Piutang Usaha
2100000



2100000
Penjualan





  Kuartal I (10jt x





  60%, 40%)
6000000
4000000


10000000
  Kuartal II (30jt x





  60%, 40%)

18000000
12000000

40000000
  Kuartal III (20jt x





  60%, 40%)


12000000
8000000
20000000
  Kuartal IV (10jt x





  60%)



6000000
6000000






Jml Kas yg Ditagih
6000000
22000000
22000000
10000000
78100000