Minggu, 29 April 2012

Modal Kerja dan Analisis Perubahan Pendapatan



1. Modal Kerja
Definisi Modal Kerja . Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland
  • Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengandemikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat- surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
Pentingn ya Moda Kerja yang cukup.
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup adalah sebagai berikut:
  1. Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot.
  2. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
  3. Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan.
  4. Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan suplai yang dibutuhkan.
  5. Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja adalah sebagai berikut.
  1. Sifat umum atau tipe perusahaan (Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan jasa (public utility) relatif rendah karena investasi dalam persediaan dan piutang pencairannya menjadikan relatif cepat)
  2. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang dan ongkos produksi per unit atau harga beli per unit barang. Jumlah modal kerja bukan langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan baku atau barang jadi dibeli sampai barang-barang dijual kepada langganan. Makin panjang waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang makin besar kebutuhan akan modal kerja.
  3. Syarat pembelian dan penjualan (Syarat kredit pembelian barang dagangan atau bahan baku akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja. Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan memperkecil
    kebutuhan uang kas yang harus ditanamkan dalam persediaan, sebaliknya bila pembayaran harus dilakukan segera setelah barang diterima maka kebutuhan uang kas untuk membelanjai volume perdagangan menjadi lebih besar).
  4. Tingkat perputaran persediaan (Semakin sering persediaan diganti (dibeli dan dijual kembali) maka kebutuhan modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan (barang) akan semakin rendah.)
  5. Tingkat perputaran piutang ( Kebutuhan modal kerja juga tergantung pada periode waktu yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi uang kas.)
Sumber Modal Kerja
Modal kerja menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni sebagai berikut :
a. Bagian modal kerja yang realatif permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk dapat melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan dalam:
  1. Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitasi usahanya.
  2. Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
b. Bagian modal kerja yang bersifat variabel, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah tergantung pada perubahan keadaan. Modal kerja variabel ini dapat dibedakan dalam:
  1. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan dan fluktuasi musim.
  2. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
  3. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlahya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat atau mendadak yang tidak dapat diketahui atau diramalkan terlebih dahulu.
Penyusunan Laporan Sumber-sumber dan Penggunaan Modal Kerja.
Langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut:
  1. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja disusun berdasarkan data neraca yang diperbandingkan dan informasi yang berkenaan dengan perubahan semua rekening tidak lancar dan pos-pos modal sendiri.
  2. Berdasarkan data neraca yang dperbandingkan dapat diketahui perubahan neto untuk masing-masing rekening neraca yaitu adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan modal kerja.Kenakan dalam saldo rekening aktiva, penurunan dalam saldo rekening utang dan penurunan modal dalam saldo rekening modal ditunjukkan dalam kolom debet, sedang penurunan dalam saldo rekening aktiva, kenaikan dalam saldo rekening utang dan kenaikan saldo rekening modal dicantumkan dalam kolom kredit.
  3. Perubahan saldo rekening-rekening tersebut kemudian ditarik kedalam dua kolom terakhir. Jumlah debet dari aktva tidak lancar, utang tidak lancar (utang jangka panjang) atau rekening modal pada kolom perubahan neto kemudian ditarik ke dalam kolom rekening, atau rekening modal (pada kolom perubahan neto) kemudian ditarik ke dalam kolom sumber dana.
  4. Jumlah debet dalam aktiva lancar dan utang jangka pendek ditarik ke dalam kolom kenaikan modal kerja, sedangkan jumlah kredit kolom aktiva lancar dan utang jangka pendek ditark ke dalam kolom penurunan modal kerja. Apabila dana (modal kerja) yang diperoleh dari perubahan dalam pos-pos tidak lancar dan modal melebihi dana (modal kerja) yang digunakan untuk pos-pos tidak lancar dan modal maka modal kerja berarti bertambah (meningkat) besar selsihnya. Sebaliknya apabila dana yang digunakan atau dipakai melebihi dana yang diperoleh berarti modal kerja menurun sebesar perbedaannya. Saldo pada dua pasang kolom terakhir meringkas pengaruh bersih dari aktivitas perusahaan terhadap besarnya modal kerja.
2. Analisis Perubahan Pendapatan
Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran.
Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dan juga pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang dijual ke publik melalui saham untuk menarik investor.
Sumber pendapatan :
  1. Transaksi modal atau pendanaan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang obligasi dan pemegang saham.
  2. Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap, surat berharga atau penjualan anak/cabang perusahaan.
  3. hadiah , sumbangan atau penemuan
  4. revaluasi aktiva
  5. penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk
Proses terbentuk dan terealisasinya pendapatan :
  1. EARNING PROCESS (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan .Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).
  2. REALIZATION PROCESS (proses realisasi pendapatan) .Pendapatan dianggap terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak penjualan.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.
Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.
Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.
Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.
Karakteristik Pendapatan :
P&L menyatakan bahwa pendapatan dapat ditinjau dari 2 aspek : FISIK & MONETER
  1. Aspek fisik : pendapatan adalah hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba
  2. Aspek moneter : pendapatan adalah aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.
SOAL :
1. c. Menaikkan modal kerja sebesar Rp. 1.250.000
2. Modal Kerja (disingkat WC) adalah metrik keuangan yang merupakan likuiditas operasi yang tersedia untuk sebuah organisasi, bisnis, atau badan lainnya, termasuk badan pemerintah. Bersama dengan aktiva tetap seperti pabrik dan peralatan, modal kerja dianggap sebagai bagian dari modal usaha. modal kerja bersih dihitung sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Ini adalah turunan dari modal kerja, yang biasa digunakan dalam teknik penilaian seperti DCFs (arus kas Discounted). Jika aktiva lancar kurang dari kewajiban lancar, entitas memiliki kekurangan modal kerja, juga disebut defisit modal kerja.
3.
Jawab : Tidak mempengaruhi modal kerja
4. Jawab : c. Untuk setiap Rp. 1 hutang lancar memerlukan aktiva lancar 2.5
Total Assets To Debt Ratio = 250.000/100.000×100%
= 250% (dalam persen)
= 2.5
5. Jawab : d. Seluruh aktiva yang dimiliki peubahModal kerja adalah jumlah aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto (gross working Capital). Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dan unsur-unsur aktiva lancar.
6.
Jawab : d. Tidak ada jawaban yang benar
Apabila salah dalam menentukan taksiran umur ekonomis akan berpengaruh terhadap penentuan depresiasi per tahun.
7. Jawab : d. Jawaban salah semua
8. Jawab : b. Bahan mentah z $ 1.000.000
9. Jawab :
a. Dana terikat dalam persekot 3 hari
b.Proses produksi 5 hari
c.Barang jadi 3 hari
d.Piutang dagang 4 hari
e.Periode perputaran 15 hari
Bahan mentah 15 x 20 x 125 = 30.000
Upah 10 x 20 x 75 = 15.000
Biaya adm. 10 x 20 x37.500/(25 x 20) = 15.000
Persediaan kas minimal (asumsi) = 25.000
jumlah modal kerja Rp 85.000

Selasa, 24 April 2012

BEP


BREAK EVENT POINT (BEP)

Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah : 1. alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3 Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan 4 Menganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis,
kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah:
Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak,
sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini
Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan.
Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum.


Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam bentuk unit atau price tergantung untuk kebutuhan
PERHITUNGAN BEP
Atas dasar unit
Atas dasar sales dalam rupiah
bep-rupiah-11

Keterangan:
FC : Biaya Tetap
P : Harga jual per unit
VC : Biaya Variabel per unit

Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume
produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi.
Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi




Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya. Dalam menyusun perhitungan BEP , kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari rumus BEP yaitu : 1. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali 2. Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastic, biaya nota penjualan 3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli Adapun rumus untuk menghitung Break Even Point ada 2 yaitu : 1. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point . Total Fixed Cost : Harga jual per unit dikurangi variable cost Contoh : Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.100,000,- Variable cost Rp.5,000 / unit Harga jual Rp. 10,000 / unit Maka BEP per unitnya adalah Rp.100,000 / 10.000-5000 = 20 units Artinya perusahaan perlu menjual 20 unit lampu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 21, mndapat keuntungan

Selasa, 03 April 2012

Membuat Flowchart Perusahaan Manufaktur dan Waserba

Membuat Flowchart Perusahaan Manufaktur


Flowchart ialah bagan alir, aliran dari prosedur kerja. Diagram yang menunjukkan alur data melalui program atau sistem penanganan informasi dan operasi-operasi yang digunakan pada data pada titik-titik yang penting disepanjang jalur.



Siklus produksi berkaitan dengan proses pengubahan bahan baku menjadi produk jadi. Aktivitas produksi bermula dengan permintaan bahan baku dan bahan-bahan lainnya untuk diproses dalam pabrik dan diakhiri dengan penyerahan produk ke gudang. Dalam siklus ini terjadi interaksi antara jasa-jasa tenaga kerja, peralatan produksi, bahan baku dan pembantu yang akan diolah menjadi produk baru yang mempunyai nilai guna lebih tinggi.

siklus perusahan manufaktur :  

Persediaan Barang      +   Harga Pokok    -     Persediaan Barang      =    Harga Pokok
         Jadi (Awal)                       Produksi                     Jadi (Akhir)                      Penjualan










Membuat Flowchart Perusahaan Waserba


Dalam kegiatannya sehari-hari, Waserba makmur merupakan usaha menengah yang cukup memberikan banyak keuntungan. Waserba Makmur menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang cukup lengkap. Karena barang yang dijual cukup banyak dan juga pelanggan yang beragam, maka diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengatur keluar masuknya uang dalam perusahaan Waserba tersebut agar tidak terjadi ke-simpang siuran dalam proses menjual ke pelanggan ataupun membeli barang dari agen.

Alur Flowchart nya ialah






Untuk itu perlu adanya suatu sistem untuk dapat menyediakan informasi yang akurat tentang proses pembelian dan jual-beli barang di Waserba, agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan yang dalam pengelolaan data pembelian yang masuk dan pengeluaran, perusahaan masih melakukan system manual.





Sumber :
https://www.google.co.id/search?um=1&hl=id&q=siklus%20kas&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&biw=1024&bih=575&ie=UTF-8&sa=N&tab=iw&ei=8P96T_3BGoTxrQeIx5WFAg#hl=id&sclient=psy-ab&q=flowchart+perusahaan+dagang&oq=flowchart+perusahaan+&aq=3&aqi=g4&aql=&gs_l=serp.1.3.0l4.48393l49772l2l52085l8l7l0l0l0l4l478l1615l1j2j3j0j1l7l0.frgbld.&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=bfd74e3675d7a8d0&biw=1024&bih=575





Sumber :

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq6zHSv6l1iA9lZspCNCaMBN5NVc-tQ0oNie2BRdCE6cY90sZktlzsbaAnQI_K3hnwNSrvLX-F4yuYViGgLNfwlJEtDoYBtFKN5C9nP7rcX5R7oGgc0nGMXf1dnXu9PPOwpsJ02zOgzhg/s1600/sisoperasi_perushmanufaktur.JPG&imgrefurl=http://wrokfgp.blogspot.com/&usg=__CIBSgZohSNFYF-rcHL4vGUaau8Y=&h=594&w=879&sz=59&hl=id&start=4&zoom=1&tbnid=_S8A9YX8N5FOtM:&tbnh=99&tbnw=146&ei=FnleT8zaF-uNiAeQp6DFDQ&um=1&itbs=1



CONTOH KASUS BUDGET KAS PENJUALAN


 
Contoh Kasus : Anggaran Penjualan


Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri mainan, akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah secara kuartalan sebanyak 70.000 unit selama tahun 2000.

Berikut disajikan informasi berkenaan dengan rencana penjualan di atas, yakni sebagai berikut  :

Rencana Penjualan selama 4 kwartal adalah sebagai berikut :
Kwartal I          :  10.000 unit
Kwartal II                 :  30.000 unit
Kwartal III                :  20.000 unit
Kwartal IV        :  10.000 unit

Harga jual/unit         :  Rp. 1000

Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya (1999) adalah Rp. 2.100.000

Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 60% ditagih dalam kwartal penjualan, sedangkan sisanya 40% ditagih pada kwartal berikutnya.

Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak Rp. 4.200.000 yang tidak tertagih dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada akhir periode tahun 2000 .






PT MAJU MUNDUR




Anggaran Penjualan



31 Desember 2000










                                
Kwartal


Keterangan
I
II
III
IV
Tahun
Expektasi Penjualan
10000
30000
20000
10000
70000
Harga Jual per Unit
1000
1000
1000
1000
1000
Jumlah Penjualan
10000000
30000000
20000000
10000000
70000000







Skedul Ekspektasi Penagihan Kas

Piutang Usaha
2100000



2100000
Penjualan





  Kuartal I (10jt x





  60%, 40%)
6000000
4000000


10000000
  Kuartal II (30jt x





  60%, 40%)

18000000
12000000

40000000
  Kuartal III (20jt x





  60%, 40%)


12000000
8000000
20000000
  Kuartal IV (10jt x





  60%)



6000000
6000000






Jml Kas yg Ditagih
6000000
22000000
22000000
10000000
78100000

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat di gunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat di gunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya


1. Sumber Kas

Sifat Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menun jukan darimana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaanya. Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, suatu perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerninkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas.

Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungannya yang di peroleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan berada dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan


Laporan sumber dan penggunaan kas  bisa digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas dimasa yang akan datang .

Cash flow statement mempunyai tujuan :
  1. Menunjukkan perubahan kas selama satu periode.
  2. Mengidentifikasi sumber-sumber Kas selama satu periode.
  3. Mengidentifikasi penggunaan Kas selama satu periode.



Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:
1. Hasil penjualan investasi jangka panjang
2. Penjualan, emisis saham atau adanya tambahan modal dari pemilik dalam bentuk kas.
3. Pengeluaran surat tanda bukti hutang (wesel, obligasi)
4. Bertambahanya Hutang (kewajiban ) baik jangka pendek maupun panjang.
5. adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.
6. adanya penerimaan kas karena sewa , bunga atau devuden dari investasinya, sumbangan, hadiah dan restitusi pajak.
Subyek laporan perubahan kas adalah sumber dan penggunaan kas, sedangkan subyek laporan laba rugi adalah penghasilan yang di realisasi atau diperoleh dan biaya yang terjadi tanpa memperhatikan apakah penghasilan itu sudah diterima uangnya atau belum dan apakah biaya-biayanya sudah dibayar atau belum (accrualbasis).
Dasar yang dipakai dalam menyusun laporan laba rugi adalah cash basis atau tunai, dimana penghasilan baru diakui kalau sudah diterima uangnya dan biaya diakui kalau sudah dibayar tunai per kas, dalam hal ini laporan laba rugi menunjukkan sumber kas yang berasal dari operasi. Tetapi perlu diperhatikan bahwa sumber kas tidak hanya dari operasi tetapi masih banyak sumber penerimaan kas lainnya, begitu pula penggunaannya tidak hanya untuk membiayai operasi.
2.   Penggunaan Kas
Adapun penggunaan atau pengeluaran kas dapat di sebabkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut.
a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya.
b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.
c. Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.
d. Pembelian barang secara tunai, adanya pembayaran biaya opersi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi, dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.
e. Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda, dan sebagainya.


Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain sebagai berikut:

a. Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah habis disusut
b. Adanya pembayaran stock devidend (dividen dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
c. Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat di tagih lagi .







 sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/06/analisis-sumber-dan-penggunaan-kas-3/
google