1.
Modal Kerja
Definisi
Modal Kerja . Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland
- Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengandemikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat- surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
Pentingn ya
Moda Kerja yang cukup.
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup adalah sebagai berikut:
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup adalah sebagai berikut:
- Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot.
- Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
- Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan.
- Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan suplai yang dibutuhkan.
- Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja
Faktor-faktor
yang mempengaruhi jumlah modal kerja adalah sebagai berikut.
- Sifat umum atau tipe perusahaan (Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan jasa (public utility) relatif rendah karena investasi dalam persediaan dan piutang pencairannya menjadikan relatif cepat)
- Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang dan ongkos produksi per unit atau harga beli per unit barang. Jumlah modal kerja bukan langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan baku atau barang jadi dibeli sampai barang-barang dijual kepada langganan. Makin panjang waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang makin besar kebutuhan akan modal kerja.
- Syarat pembelian dan penjualan (Syarat kredit pembelian barang dagangan atau bahan baku akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja. Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan memperkecil
kebutuhan uang kas yang harus ditanamkan dalam persediaan, sebaliknya bila pembayaran harus dilakukan segera setelah barang diterima maka kebutuhan uang kas untuk membelanjai volume perdagangan menjadi lebih besar). - Tingkat perputaran persediaan (Semakin sering persediaan diganti (dibeli dan dijual kembali) maka kebutuhan modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan (barang) akan semakin rendah.)
- Tingkat perputaran piutang ( Kebutuhan modal kerja juga tergantung pada periode waktu yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi uang kas.)
Sumber
Modal Kerja
Modal kerja menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni sebagai berikut :
Modal kerja menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni sebagai berikut :
a.
Bagian modal kerja yang realatif permanen, yaitu jumlah modal kerja
minimal yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk dapat
melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang secara
terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen
ini dapat dibedakan dalam:
- Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitasi usahanya.
- Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
b.
Bagian modal kerja yang bersifat variabel, yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah tergantung pada perubahan keadaan. Modal kerja
variabel ini dapat dibedakan dalam:
- Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan dan fluktuasi musim.
- Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
- Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlahya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat atau mendadak yang tidak dapat diketahui atau diramalkan terlebih dahulu.
Penyusunan
Laporan Sumber-sumber dan Penggunaan Modal Kerja.
Langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut:
- Laporan sumber dan penggunaan modal kerja disusun berdasarkan data neraca yang diperbandingkan dan informasi yang berkenaan dengan perubahan semua rekening tidak lancar dan pos-pos modal sendiri.
- Berdasarkan data neraca yang dperbandingkan dapat diketahui perubahan neto untuk masing-masing rekening neraca yaitu adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan modal kerja.Kenakan dalam saldo rekening aktiva, penurunan dalam saldo rekening utang dan penurunan modal dalam saldo rekening modal ditunjukkan dalam kolom debet, sedang penurunan dalam saldo rekening aktiva, kenaikan dalam saldo rekening utang dan kenaikan saldo rekening modal dicantumkan dalam kolom kredit.
- Perubahan saldo rekening-rekening tersebut kemudian ditarik kedalam dua kolom terakhir. Jumlah debet dari aktva tidak lancar, utang tidak lancar (utang jangka panjang) atau rekening modal pada kolom perubahan neto kemudian ditarik ke dalam kolom rekening, atau rekening modal (pada kolom perubahan neto) kemudian ditarik ke dalam kolom sumber dana.
- Jumlah debet dalam aktiva lancar dan utang jangka pendek ditarik ke dalam kolom kenaikan modal kerja, sedangkan jumlah kredit kolom aktiva lancar dan utang jangka pendek ditark ke dalam kolom penurunan modal kerja. Apabila dana (modal kerja) yang diperoleh dari perubahan dalam pos-pos tidak lancar dan modal melebihi dana (modal kerja) yang digunakan untuk pos-pos tidak lancar dan modal maka modal kerja berarti bertambah (meningkat) besar selsihnya. Sebaliknya apabila dana yang digunakan atau dipakai melebihi dana yang diperoleh berarti modal kerja menurun sebesar perbedaannya. Saldo pada dua pasang kolom terakhir meringkas pengaruh bersih dari aktivitas perusahaan terhadap besarnya modal kerja.
2.
Analisis Perubahan Pendapatan
Pengertian
Pendapatan
Pendapatan adalah
jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya,
kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi
investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang
merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran.
Pertumbuhan
pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari
produk dan jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang
konsisten, dan juga pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi
perusahaan yang dijual ke publik melalui saham untuk menarik
investor.
Sumber
pendapatan :
- Transaksi modal atau pendanaan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang obligasi dan pemegang saham.
- Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap, surat berharga atau penjualan anak/cabang perusahaan.
- hadiah , sumbangan atau penemuan
- revaluasi aktiva
- penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk
Proses
terbentuk dan terealisasinya pendapatan :
- EARNING PROCESS (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan .Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).
- REALIZATION PROCESS (proses realisasi pendapatan) .Pendapatan dianggap terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak penjualan.
Pengukuran
Pendapatan
Pendapatan
diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan
biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli
yang diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang dan rabat volume
yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.
Bila
arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari
imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang
diterima atau yang dapat diterima.
Bila
barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat
nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang
mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan
untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa
pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan
pendapatan.
Pendapatan
tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang
diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang
ditransfer.
Karakteristik
Pendapatan :
P&L menyatakan bahwa pendapatan dapat ditinjau dari 2 aspek : FISIK & MONETER
P&L menyatakan bahwa pendapatan dapat ditinjau dari 2 aspek : FISIK & MONETER
- Aspek fisik : pendapatan adalah hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba
- Aspek moneter : pendapatan adalah aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.
SOAL
:
1.
c. Menaikkan modal kerja sebesar Rp. 1.250.000
2. Modal Kerja (disingkat WC) adalah metrik keuangan yang merupakan likuiditas operasi yang tersedia untuk sebuah organisasi, bisnis, atau badan lainnya, termasuk badan pemerintah. Bersama dengan aktiva tetap seperti pabrik dan peralatan, modal kerja dianggap sebagai bagian dari modal usaha. modal kerja bersih dihitung sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Ini adalah turunan dari modal kerja, yang biasa digunakan dalam teknik penilaian seperti DCFs (arus kas Discounted). Jika aktiva lancar kurang dari kewajiban lancar, entitas memiliki kekurangan modal kerja, juga disebut defisit modal kerja.
3. Jawab : Tidak mempengaruhi modal kerja
2. Modal Kerja (disingkat WC) adalah metrik keuangan yang merupakan likuiditas operasi yang tersedia untuk sebuah organisasi, bisnis, atau badan lainnya, termasuk badan pemerintah. Bersama dengan aktiva tetap seperti pabrik dan peralatan, modal kerja dianggap sebagai bagian dari modal usaha. modal kerja bersih dihitung sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Ini adalah turunan dari modal kerja, yang biasa digunakan dalam teknik penilaian seperti DCFs (arus kas Discounted). Jika aktiva lancar kurang dari kewajiban lancar, entitas memiliki kekurangan modal kerja, juga disebut defisit modal kerja.
3. Jawab : Tidak mempengaruhi modal kerja
4.
Jawab
: c. Untuk setiap Rp. 1 hutang lancar memerlukan aktiva lancar
2.5
Total Assets To Debt Ratio = 250.000/100.000×100%
= 250% (dalam persen) = 2.5
Total Assets To Debt Ratio = 250.000/100.000×100%
= 250% (dalam persen) = 2.5
5.
Jawab : d. Seluruh aktiva yang dimiliki peubahModal
kerja adalah jumlah aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal kerja
bruto (gross working Capital). Definisi ini bersifat kuantitatif
karena menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud
operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung
pada macam dan tingkat likuiditas dan unsur-unsur aktiva lancar.
6. Jawab : d. Tidak ada jawaban yang benar
Apabila salah dalam menentukan taksiran umur ekonomis akan berpengaruh terhadap penentuan depresiasi per tahun.
6. Jawab : d. Tidak ada jawaban yang benar
Apabila salah dalam menentukan taksiran umur ekonomis akan berpengaruh terhadap penentuan depresiasi per tahun.
7. Jawab
: d. Jawaban salah semua
8.
Jawab
: b. Bahan mentah z $ 1.000.000
9.
Jawab
:
a. Dana terikat dalam persekot 3 hari
b.Proses produksi 5 hari
c.Barang jadi 3 hari
d.Piutang dagang 4 hari
e.Periode perputaran 15 hari
a. Dana terikat dalam persekot 3 hari
b.Proses produksi 5 hari
c.Barang jadi 3 hari
d.Piutang dagang 4 hari
e.Periode perputaran 15 hari
Bahan
mentah 15 x 20 x 125 = 30.000
Upah 10 x 20 x 75 = 15.000
Biaya adm. 10 x 20 x37.500/(25 x 20) = 15.000
Persediaan kas minimal (asumsi) = 25.000
jumlah modal kerja Rp 85.000
Upah 10 x 20 x 75 = 15.000
Biaya adm. 10 x 20 x37.500/(25 x 20) = 15.000
Persediaan kas minimal (asumsi) = 25.000
jumlah modal kerja Rp 85.000